
Reportasejabar.com -KAB. BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas Perpustakaan dan Arsip (Dispusip) kembali menunjukkan komitmennya dalam memperkuat budaya literasi dan kearsipan melalui kegiatan Dispusip Award 2025, yang digelar dengan meriah dan penuh makna. Dispusip Award 2025 ini dilaksanakan di Hotel Grand Sunshine Soreang, Rabu (15/10/2025).
Kegiatan ini menghadirkan beragam agenda utama, di antaranya Grand Final Duta Arsip Kabupaten Bandung, Grand Final Duta Baca Anak Kabupaten Bandung, Peresmian Galeri Naskah Kuno Dispusip, serta Penganugerahan Arsiparis Teladan Kabupaten Bandung Tahun 2025.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bunda Literasi Kabupaten Bandung Hj. Emma Dety Permanawati, S.Pd.I., M.M.
Dalam sambutannya, Emma Dety menyampaikan bahwa Dispusip Award bukan sekadar ajang penghargaan, melainkan bentuk penghormatan atas kerja keras, dedikasi, dan komitmen seluruh insan literasi dan arsip yang telah berjuang menjaga peradaban melalui pengetahuan dan dokumentasi.
“Acara Dispusip Award ini bukan sekadar ajang penghargaan, tetapi juga manifestasi penghormatan atas kerja keras, dedikasi, dan komitmen seluruh insan yang telah berjuang menjaga peradaban melalui literasi dan kearsipan,” ujar Emma Dety.
“Pengelola arsip dan pegiat literasi adalah penjaga jejak sejarah dan pengetahuan daerah. Arsip bukan sekadar dokumen administratif, tetapi cermin perjalanan dan jati diri bangsa. Dari arsip, kita belajar tentang kebijakan, perjuangan, serta nilai-nilai yang membentuk karakter Kabupaten Bandung hingga seperti sekarang,” tambahnya.
Emma Dety juga menekankan bahwa literasi dan kearsipan adalah dua hal yang saling melengkapi — literasi membantu memahami isi dan makna arsip.
“Sementara arsip menjaga hasil literasi agar tidak hilang ditelan waktu,” ujarnya.
Ia turut mengapresiasi inovasi Dispusip Kabupaten Bandung melalui berbagai program unggulan, seperti MARIMAR (Manajemen Arsip Mulai dari Rumah) yang menumbuhkan kesadaran pengelolaan arsip keluarga secara tertib dan modern. Kemudian KABELAT (Kampung Bedas Literat) yang menghadirkan semangat literasi hingga ke pelosok RW melalui peran aktif para Bunda Literasi.
“Kedua program ini adalah contoh konkret bagaimana literasi dan kearsipan dapat bersinergi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, menumbuhkan kemandirian, dan membangun karakter Kabupaten Bandung yang lebih Bedas,” tutur Emma Dety.
Dalam kesempatan tersebut, Bunda Literasi juga memberikan apresiasi khusus kepada para Duta Arsip, Arsiparis Teladan, dan Duta Baca Anak Kabupaten Bandung Tahun 2025, yang dinilainya sebagai wajah baru semangat perubahan.
Ia berpesan agar para duta menjadi teladan dalam gerakan literasi dan kearsipan, bijak menggunakan media sosial, menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan interaksi sosial, serta membangun kolaborasi dengan sekolah, komunitas, dan Bunda Literasi di berbagai tingkatan.
Sementara itu, Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Bandung, H. Yudi Abdurahman, M.Si., menegaskan bahwa penyelenggaraan Dispusip Award merupakan bentuk apresiasi kepada para pengelola arsip dan pegiat literasi, sekaligus momentum memperkuat komitmen bersama dalam mewujudkan tata kelola kearsipan yang tertib, profesional, dan berkelanjutan.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan penghargaan kepada para pengelola arsip dan pegiat literasi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bandung. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya berkelanjutan dalam memperkuat gerakan sadar arsip melalui program MARIMAR yang mengajak masyarakat menata arsip keluarga dari rumah tangga masing-masing,” ujarnya.
Kadis juga menambahkan, berkat inovasi MARIMAR, kini akses terhadap dokumen menjadi lebih cepat dan aman, sekaligus membantu keluarga dalam pengelolaan administrasi, pengambilan keputusan, dan pewarisan informasi antar generasi.
Selain penganugerahan dan grand final duta, kegiatan Dispusip Award 2025 juga diisi dengan penandatanganan MoU pelestarian naskah kuno di Kabupaten Bandung serta peresmian Galeri Naskah Kuno Kabupaten Bandung yang didanai melalui CSR Bank BJB.
“Galeri ini diharapkan menjadi pusat edukasi dan pelestarian naskah bersejarah sekaligus ruang belajar publik untuk mengenal warisan intelektual masa lalu,” harapnya.
Kegiatan ini dihadiri oleh 184 peserta dan tamu undangan, terdiri dari para pengelola arsip, pegiat literasi, duta literasi, serta perwakilan berbagai instansi dan komunitas.
Melalui penyelenggaraan Dispusip Award 2025, Dispusip Kabupaten Bandung berharap kegiatan ini dapat menjadi langkah nyata dalam memperkuat budaya tertib arsip, meningkatkan kesadaran literasi masyarakat, serta memperkaya khazanah pelestarian warisan naskah kuno di Kabupaten Bandung — menuju Kabupaten Bandung yang literat, tertib arsip, dan siap menyongsong Indonesia Emas 2045.**