
Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bandung mengikuti upacara penutupan PPNK Angkatan Ke-221 bagi birokrat, akademisi, tokoh masyarakat, organisasi profesi, TNI dan Polri, di Secapa TNI AD, Bandung, Jumat, 3 Oktober 2025.
Reportasejabar.com ‘Pimpinan dan Anggota DPRD Kota Bandung mengikuti Program Pemantapan Nilai-Nilai Kebangsaan (PPNK) Angkatan Ke-221. PPNK ini digelar bagi birokrat, akademisi, tokoh masyarakat, organisasi profesi, TNI dan Polri, selama seminggu terakhir. Program ini ditutup dengan upacara yang dilaksanakan di Secapa TNI AD, Bandung, Jumat, 3 Oktober 2025. Bertindak sebagai pembina upacara, Gubernur Lemhanas RI Dr. H. TB. Ace Hasan Syadzily, M.Si.
Pimpinan DPRD Kota Bandung mulai dari H. Asep Mulyadi, S.H., Dr. H. Edwin Senjaya, S.E., M.M., serta H. Toni Wijaya, S.E., S.H., ambil bagian sebagai peserta PPNK Angkatan Ke-221 ini. Selain pimpinan, para anggota DPRD mulai dari Assoc. Prof. Dr. H. Radea Respati Paramudhita, S.H., M.H., Erick Darmadjaya, B.Sc. M.K.P., Dudy Himawan, S.H., H. Aries Supriyatna, S.H., M.H., Agus Hermawan, S.A.P., H. Iman Lestariyono, S.Si., dan H. Soni Daniswara, ikut serta dalam PPNK ini.
Ketua DPRD Kota Bandung Asep Mulyadi mengatakan, DPRD mengirimkan 10 orang untuk ikut pemantapan nilai-nilai kebangsaan yang diselenggarakan Lemhanas RI ini. Asep Mulyadi mengungkapkan, program ini sangat penting bagi mereka terutama dalam memandang masalah global dan keterkaitannya dengan situasi nasional. Kondisi terkini di Timur Tengah, persaingan dagang, persaingan hari ini antara Cina dengan Amerika, ancaman, gangguan, tantangan, dan keterhubungannya dengan situasi lingkungan strategis juga menjadi materi yang harus terus diantisipasi oleh Indonesia.
“Dan kami di DPRD tentu saja harus menjadi juga garda terdepan untuk menguatkan nilai-nilai terutama empat konsensus dasar bangsa dan nilai-nilai kebangsaan. Dan ini sekali lagi harus diupayakan dengan bentuk aktualisasi contoh nyata di lapangan. Bagaimana di kota Bandung misalnya hari ini pengangguran masih banyak, kemudian juga ketimpangan ekonomi dan sosial, bahkan juga kemiskinan, itu bisa jadi itu juga faktor-faktor yang akan memperlemah nilai-nilai kebangsaan itu,” tutur pria yang biasa disapa Kang Asmul itu.
Oleh karena itu, kata Kang Asmul, DPRD akan terus mendorong Pemerintah Kota Bandung untuk kembali menguatkan nilai-nilai pelayanan kepada masyarakat agar Kota Bandung semakin baik di mata masyarakat.
“Kemudian masyarakat semakin sejahtera, maka dengan demikian, maka penguatan nilai-nilai kebangsaan itu akan muncul di seluruh masyarakat kota Bandung,” ujarnya.
Pimpinan DPRD Kota Bandung Edwin Senjaya, yang didapuk menjadi ketua Angkatan Ke-221 PPNK ini menuturkan, peserta PPNK merasa bersyukur karena bisa mengikuti kegiatan PPNK di Lemhanas ini. Apalagi mendapatkan materi pengalaman yang luar biasa. Terutama terkait dengan nilai-nilai kebangsaan.
“Saya teringat ada satu teori atau ungkapan kebangsaan yang sering sekali digaungkan yang artinya patriotisme sejati itu bukan hanya sekadar mengibarkan bendera, tetapi juga tentang menjalankan nilai-nilai dan mengamalkan nilai-nilai yang ada di dalamnya. Alhamdulillah kami mendapatkan pelajaran itu dan insyaallah nilai-nilai kebangsaan ini kami akan sebarkan, kami akan tebarkan sesuai dengan profesi yang kami miliki menjadi agen perubahan, menjadi agen pembaharuan di negara kita yang tercinta,” tuturnya.
Para peserta PPNK ini juga menyerahkan Naskah Angkatan yang bermuatan buah pemikiran mereka dari hasil pendidikan ini. “Mudah-mudahan ini bisa membantu memberikan masukan kepada Lemhanas sebagai lembaga think tank kepada Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto,” ujar Edwin.
Di dalam Naskah Angkatan itu juga berisi rekomendasi dari hasil pemikiran para peserta. Satu di antaranya yakni harapan mereka agar diciptakan penguatan kelembagaan Lemhanas sebagai lembaga nasional. Lemhanas baru dikuatkan oleh Perpres Nomor 98 Tahun 2016. Mereka berharap Lemhanas bisa dikuatkan dengan undang-undang. Lalu kemudian juga ada rekomendasi terkait penyebaran nilai-nilai kebangsaan ini melalui sistem yang dibangun dan dilaksanakan di setiap tingkatan dari atas sampai ke daerah.
Dalam rekomendasi itu juga mereka berharap isu LGBTQ bisa dimasukkan sebagai materi ancaman terhadap negara selain masalah korupsi, selain masalah narkoba, selain masalah judul, pinjol, dan juga lainnya.
Edwin menjelaskan, LGBTQ di Indonesia merupakan bagian daripada proxy war. Materi terkait geopolitik di PPNK kali ini juga menyinggung peran beberapa negara seperti, Rusia, Amerika, Cina, dalam memandang keberadaan LGBTQ.
“Kami juga perlu menyampaikan bahwa Rusia sudah mengeluarkan undang-undang melarang LGBT ini di negara mereka. Bahkan menyampaikan LGBT merupakan bagian daripada ekstremisme. Yang bisa mengancam kedaulatan, bisa mengancam tatanan yang ada di negara mereka,” tutur Edwin.
Agen Perubahan
Gubernur Lemhanas RI, TB. Ace Hasan Syadzily berpesan kepada para alumni PPNK agar menjadi agen perubahan bagi bangsa. “Saya punya harapan besar kepada para alumni PPNK Angkatan Ke-221 untuk menjadi agen bagi perubahan bangsa. Tidak ada lagi fase yang akan mengubah bangsa kita kecuali eranya sekarang ini,” ujarnya.
Di tengah persaingan antarbangsa yang begitu kuat, kata dia, maka yang dibutuhkan adalah kekompakan, soliditas, demi dapat melaksanakan apa yang menjadi cita-cita nasional.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu memahami secara utuh, secara komprehensif, secara holistik, apa yang menjadi cita-cita bangsa. Komponen yang ada di sini adalah para pelaku pembangun kebangsaan yang akan membawa negara semakin maju,” katanya.
Red.