
REPORTASEJABAR.COM -DPP Kebangkitan Sunda Bersatu Indonesia – KSBI bekerja sama Relawan Cikapundung Riversport dan Wajah Seni Indonesia serta para seniman sunda menyelenggarakan kembali kegiatan Rebo nyunda di Plaza Cikapundung River Spot Jl. Dr. Ir. Sukarno, Braga, Kec. Sumur Bandung, Kota Bandung, Jawa Barat.
Acara ini di gelar setiap rabu malam, berisi pagelaran seni dan edukasi budaya sunda dari berbagai sanggar seni, komunitas budaya, akademisi dan masyarakat umum
Tujuan dari kegiatan ini selain sebagai wadah silaturahmi dan berekspresi para komunitas yang bergerak dibidang budaya sunda, bisa juga menjadi ajang regenerasi pegiat budaya sunda sekaligus sebagai ajang promosi budaya dari para seniman, yang pada akhirnya diharapkan bisa memberi dampak positif bagi kemajuan budaya Sunda.
Rully pegiat rebo nyunda menyatakan Kegiatan ini diselenggarakan atas dasar rasa “kanyaah” pada seni budaya Sunda sekaligus sebagai ajang silaturahim dan wadah komunitas budaya Sunda.
Rebo nyunda sendiri sudah berlangsung selama delapan tahun di awali pada tanggal 08 February 2017, dikelola secara swadaya “babarengan” dengan pegiat seni budaya sunda, di selenggarakan di tengah taman kota untuk menarik minat publik terhadap seni budaya Sunda.
Sementara dalam sambutannya, Apih iwan selaku ketua umum KSBI menyatakan, Rebo Nyunda adalah upaya pelestarian warisan budaya yang bertujuan untuk menjaga identitas dan jati diri bangsa, mencerminkan nilai-nilai, kepercayaan, dan sejarah. Melalui Rebo nyunda kita dapat memperkuat ikatan sosial dan kebanggaan terhadap warisan budaya yang dimiliki, memiliki nilai ekonomi dan potensi pariwisata. Kegiatan yang dilaksanakan di pusat Kota bandung ini, akan menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun mancanegara. Peningkatan wisata budaya lokal dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat setempat, menciptakan lapangan kerja, dan memberikan peluang usaha di sektor pariwisata.

Dengan memanfaatkan potensi ini secara berkelanjutan, masyarakat dapat merasakan manfaat sosial dan ekonomi dari pelestarian budaya lokal.
Disamping itu, dalam menghadapi tantangan globalisasi dan modernisasi, Apih iwan juga mengajak semua pihak untuk terlibat langsung dalam upaya pelestarian dan pengembangan warisan budaya. Hal ini dibutuhkan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan pelaku seni dan budaya. Pemerintah perlu memberikan dukungan kebijakan, anggaran, dan infrastruktur yang memadai. Masyarakat perlu terlibat aktif dalam pelestarian dan pengembangan budaya, baik melalui partisipasi dalam kegiatan budaya maupun peningkatan kesadaran akan pentingnya warisan budaya.
Dalam kesempatan lain, Alam Sumiarsa selaku Sekjen DPP KSBI mengatakan kegiatan ini merupakan suatu bentuk upaya dari DPP KSBI bekerja sama komunitas pegiat seni dan para seniman dalam rangka melestarikan budaya sunda sesuai dengan tujuan organisasi KSBI membangkitkan Kembali budaya Sunda.
alam juga mengharapkan kedepan,kegiatan rebo nyunda akan menjadi bagian dari agenda resmi pemerintah dan para pegiat seni yang dilaksanakan secara berkesinambungan.
Fiman selaku pengunjung merasa cukup antusias menyaksikan acara pagelaran Rebo Nyunda, karena memang cukup jarang melihat acara pagelaran budaya di ruang publik. Apalagi taman kota Bandung
“saya cukup antusias yah aya acara pagelaran di taman Cikapundung, kaleresan nuju ulin weh di braga”
Red.