REPORTASEJABAR.COM ‘Kota Bandung -Persatuan Gereja Indonesia Wilayah Jawa Barat (PGIW Jabar) Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Pasilitator Rumah Ibadah Tanguh Bencana yang laksana kan di Hotel Topas Jalan Dr. Djunjunan Nomor153, Kelurahqn Pajajaran, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Kamis (28/11/2024)

Disela kegiatan Kepala Bidang pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) provinsi Jawa Barat Edy Heryadi mengatakan” kegiatan hari ini merupakan kegiatan
dengan gereja ini kebetulan gereja punya kegiatan menyelenggarakan Rumah Ibadah tanggung bencana.

PGIW Jawa Barat ini,memiliki anggota Kota, Kabupaten yang biasanya Rumah ibadah kalau terjadi bencana dan kena dampak bencana, meningkatkan kapasitas para jemaah dan pengurus Gereja tersebut, dilakukan edukasi kebencanaan”.Tuturnya

Apabila t terjadi bencana, komunitas. PGIW Jabar bisa melakukan langkah-langkah penanggulangannya sendiri

Yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas mereka karena sekali lagi ada objek ketangguhan bencana, tu salah satunya rumah ibadah, tanggung bencana, yang pedomannya udah ditetapkan oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) pusat oleh pemerintah pusat

Jadi pegawai memang melakukan inisiasi melakukan kerjasama dengan BPBD untuk melakukan kegiatan edukasi kebencanaan dalam rangka rumah ibadah tangguh bencana tersebut”. Ucapnya

“Untuk cara penanganan bencananya kita mulai dari Citra bencana Apa yang harus dilakukan edukasi edukasi gitu ya cara melakukan pengkajian di lokasi bencana

Bahwa komunitas gereja itu harus tahu potensi ancaman bencana di wilayahnya,

Seperti apa yang harus dilakukan pencegahannya misalnya kejadian bencana Apa yang harus dilakukan karena di sini sesinya ada sesi pengetahuan, sekarang hari ini sesi pengetahuan dulu”. Katanya.

“Seluruh-informasi kebencanaan di berikan Nah untuk besok nanti ada praktek praktek Bagaimana cara melakukan perlindungan diri drop cover out kalau terjadi gempa bumi kemudian cara melakukan evakuasi kemudian cara melakukan bagaimana melakukan pertolongan pertama kedaruratan pada korban.

Karena Daripada menunggu tim penolong lakukan dulu penolongan darurat bencana.

Seperti banjir yang terjadi Kabupaten Bandung sekarang semuanya BPBD menurunkan personil sambil membawa perahu karet untuk melakukan evakuasi penduduk yang terjebak banjir dan pengamanan daerah untuk pengungsi kita menyiapkan tenda-tenda pengungsi dan memberikan logistik”.Tuturnya.

“Kalau terjadi banjir di gereja mungkin yang lokasi di sana juga pasti akan terdampak Sehingga Jemaat juga tahu bagaimana cara melakukan langkah-langkah upaya penanggulangan terhadap bajir

misalnya kalau di daerah potensi banjir ada bangunan gereja mungkin nanti Misalnya di daerah sekitar gerejanya itu dibangun tanggul-tanggul pena han banjir supaya airnya tidak masuk kalaupun misalnya nanti masuk mereka harus menyiapkan perlengkapan untuk melakukan pembersihan pembersihan

sehingga gereja itu punya punya SOP, mindset untuk melakukan langkah-langkah penularan bencana baik itu sebelum saat atau sesudah terjadi bencana” Tutup Dedy.

Red. T.Sam.

About Author

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *