REPORTASEJABAR.COM -Papua Tengah, = Dalam rangka penyekatan Logistik OPM Khususnya penyeludupan senjata dan amunisi melalui jalur laut di wilayah Nabire, Provinsi Papua Tengah Koarmada III memerintahkan agar satuan-satuan jajarannya melaksanakan operasi penyekatan, sehingga Lantamal X
Jayapura dan Lanal Nabire selaku pemegang komando kewilayahan di Kabupaten
Nabire melaksanakan monitoring terhadap KM. Nabire, (03 Oktober 2024 )
Gunung Dempo yang sandar di
Pelabuhan Samabusa Pada hari Rabu tanggal 02 Oktober 2024. Tim TFQR Lantamal X dan Lanal Nabire melaksanakan monitoring di Alur Pelayaran dengan menggunakan Alpung sedangkan Tim Waspam Lanal Nabire melaksanakan monitoring di dermaga untuk memeriksa penumpang yang mencurigakan.
Komandan Lanal Nabire Letkol Laut Pius Herdasa Krisna Murti, S.T., M.T.,
CBEI., CACA., CRMP., CHRMP. Mengatakan pada media ini pada Saat menjalankan tugas Tim TFQR Lantamal X menemukan kotak sterofoam mencurigakan yang terapung di sekitar suar warna merah, Setelah diamankan kotak tersebut berisi Amunisi serta Magazen.
Selanjutnya temuan tersebut dibawa ke Mako Lanal Nabire untuk pemeriksaan lanjutan, Hasil pemeriksaan ditemukan bahwa terdapat barang sbb:
a. Amunisi Kaliber 5,56 mm sebanyak 168 Butir.
b. Amunisi Revolver Kaliber 38 mm special sebanyak 10 Butir.
c. Magazen M16 kapasitas 20 butir sebanyak 4 Buah.
Langkah selanjutnya barang yang berupa Amunisi dan Magazen akan diamankan di
gudang senjata Mako Lanal Nabire. Kemudian akan dilaksanakan penyelidikan lebih lanjut atau pencarian asal – usul dan tujuan Amunisi serta Magazen ini diselundupkan ke Nabire.
Harapannya TNI Angkatan Laut mendapatkan informasi tentang jalur dan pola distribusi logistik Senjata dan Amunisi.
(Red)