REPORTASEJABAR.COM -Bandung -Melihat dunia pendidikan yang semakin carut marut Ratusan orang yang tergabungan dari berbagai Ormas dan LSM antara lain, Pemuda Pancasila, AMS, Ormas BBC, GMBI, Manggala Garuda Putih, Gibas, Gadjah Putih, XTC Lingkar, LBP2 Jabar, yang mengatasnamakan sebagai Keluarga Besar
Tengah Imah.”melakukan Aksi Unjuk Rasa Di Depan Kantor Pendidikan Provisi Jawa Barat (Disdik) Jalan Dr. Rajiman Nomor .6, Pasir Kaliki, Kecamatan Cicendo, Kota Bandung, Kamis (11/7/2024)
Menurut Keluarga Besar aksi tersebut dilakukan sebagai sikap atas situasi kondisi dunia pendidikan khususnya PPDB 2024 yang saat ini sangatlah carut marut khususnya di Jawa Barat dimana seharusnya, dunia pendidikan ditunjang dan dibantu oleh semua aspek demi kemajuan dunia pendidikan di Jawa Barat.
Dalam tuntutan aksi tersebut Keluarga Besar menyatakan sikap sebagai berikut:
Permudah dan jangan di Pagari oleh aturan aturan yang tidak jelas sehingga dapat menimbulkan turunnya mentalitas anak bangsa untuk melanjutkan pendidikan kepada jenjang selanjutnya;
Meminta agar pejabat yang berwenang dalam dunia pendidikan untuk segera memperbaiki peraturan peraturan
yang dapat mempersulit dunia pendidikan ;
Meminta segera selesaikan polemik-polemik kecurangan dengan melibatkan ormas/LSM selaku sosial kontrol yang menginginkan adanya keterbukaan kalau memang berharap adanya penerimaan siswa baru bersih dari segala hal yang tidak di inginkan ;
Segera berikan solusi bagi anak bangsa yang mau melanjutkan dunia pendidikan ke jenjang selanjutnya;
Meminta para pejabat yang bersangkutan dalam dunia pendidikan bersikap lah Arif dan bijaksana demi kemajuan dunia pendidikan di jawa barat dan jangan mengedepankan
ego sentris demi kepentingan pribadi mempertahankan;
Segera mengagendakan musyawarah untuk memperbaiki jabatan, peraturan PPDB yang sampai sekarang belum di mengerti dan diterima oleh masyarakat khususnya para orang tua murid dengan melibatkan seluruh steak holder yang ada demi masa depan anak bangsa;
Lakukan proses hukum atas tindakan kecurangan dan/atau manipulasi data dalam proses seleksi PPDB yang terbukti dalam pelanggaran baik oleh oknum pejabat/panitia.
Sementara itu Sekertaris Dinas Pendidikan Jawa Barat Edy Purwanto mengatakan “bahwa hal tersebut bukan sekedar tuntutan, tetapi lebih ke bagaimana perbaikan dunia pendidikan mendatang hingga menjadi edukasi bagi masyarakat”.
“Tentunya kami menerima masukan yang disampaikan sesuai tuntutan dari para ketua ormas tersebut.Dan kami menyampaikan tentang Sekolah SMA terbuka dimana itu bisa dimanfaatkan oleh masyarakat,” katanya.
Pada prinsipnya Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, menyepakati hal-hal sebagai berikut:
Mendukung poin-poin pernyataan sikap yang disampaikan Ormas Tengah Imah.”
Akan menindaklanjuti masukan-masukan Ormas Tengah Imah.”
Serta disampaikan ormas tengah imah dalam rangka pelaksanaan ppdb 2024 untuk perbaikan pelaksanaan PPDB 2025″
Juga Mengedepankan aspek komunikasi dan kolaborasi dalam memberikan solusi atas 7
pernyataan sikap yang disampaikan Ormas Tengah Imah”
Dan untuk pernyataan poin sikap nomor 4, tentang solusi bagi anak-anak yang belum bersekolah di SMA Negeri dan Swasta Kota Bandung, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat sesuai dengan tugas pokok dan fungsi menyiapkan Program SMA Terbuka dan sekolah SMA Swasta di Kota Bandung,” tandasnya.
Keluarga Besar Tengah Imah menambahkan “kami sangat tidak puas atas keputusan dari Dinas Pendidikan Jawa Barat yang dituangkan dalam Berita Acara, dan kesimpulan dari Keluarga Besar Tengah Imah akan melakukan aksi unjuk rasa yang lebih besar lagi di gedung sate .” Punkasnya.
(Tim)