REPORTASEJABAR.COM -KAB. BANDUNG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melaksanakan Apel Siaga HBKN (Hari Besar Keagamaan Nasional) jelang Idulfitri tahun 2024 melalui Gerakan Pangan Murah Serempak secara Nasional.
Sekaligus pelaksanaan Rakor Pengendalian Inflasi di daerah melalui daring di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispakan) Kabupaten Bandung, Soreang, Senin (1/4/2024).
Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan bahwa Pemkab Bandung akan lebih konsen pada gerakan pangan murah.
“Apalagi dengan adanya instruksi dari Mendagri, bahkan hari ini juga melaksanakan new meeting,” kata Dadang didampingi Kepala Dispakan Kabupaten Bandung Ina Dewi Kania saat meninjau gerakan pangan murah.
Bupati mengatakan pelaksanaan gerakan pangan murah ini bekerjasama dengan Bulog, yang selalu respon terhadap kebutuhan masyarakat, khususnya pengadaan pangan.
“Insya Allah, ketersediaan pangan di Kabupaten Bandung untuk tiga bulan kedepan tidak ada hambatan tentang ketersediaan pangan, terutama beras,” kata Dadang.
Menurutnya, untuk ketersediaan pangan itu, Pemkab Bandung sudah bekerjasama dengan Bulog. Bahkan Dispakan setiap harinya selalu memantau secara langsung di lapangan atau di masyarakat.
“Insya Allah tidak ada kekurangan ketersediaan pangan,” katanya.
Jelang Lebaran mendatang, Dadang mengungkapkan bahwa harga-harga kebutuhan pokok atau pangan relatif ringan, aman dan terkendali.
“Memang kita lihat lonjakan harga ini dalam kondisi masih bisa terjangkau oleh masyarakat dan relatif aman di Kabupaten Bandung,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dispakan Kabupaten Bandung Ina Dewi Kania mengatakan, gerakan pangan murah ini dalam rangka menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN), yaitu Hari Raya Idulfitri 1445 Hijriah.
“Ini serentak dilakukan di seluruh Indonesia, termasuk juga di Kabupaten Bandung,” kata Ina.
Menurutnya, yang berbeda di Kabupaten Bandung dalam kegiataan gerakan pangan murah ini adalah disamping berbelanja, tetapi bisa berbagi berkah di bulan suci Ramadan 1445 Hijriah.
“Harapannya dengan kegiataan ini kita bisa membantu masyarakat yang masih membutuhkan,” katanya.
Ina mengatakan dalam kegiataan gerakan pangan murah ini, juga turut menyediakan beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) dari Bulog.
“Kemudian ada beras premium, gula, terigu, ayam, daging sapi, telur, aneka sayuran serba Rp 5.000, kemudian ada aneka olahan produk UMKM Kabupaten Bandung,” katanya.
Menurutnya, dalam kegiataan ini melibatkan mitra kerja Dispakan, di antaranya Toko Tani Indonesia Kabupaten Bandung.
“Untuk beras premiumnya, kita bermitra dengan mereka. Kemudian juga komoditas sayuran itu dari petani-petani Kabupaten Bandung. Sehingga harga jualnya bisa lebih murah karena memotong rantai pasok,” katanya.
Kemudian, kata Ina, dalam gerakan pangan murah ini untuk mendekatkan para pelaku usaha atau petani dalam memasarkan produknya kepada masyarakat.
“Kita hari ini ada 10 ton beras SPHP. Kemudian sekitar 5 ton beras premium. Aneka sayuran juga cukup banyak. Terigu, gula pasir juga ada, sehingga bisa mempersiapkan masyarakat untuk menghadapi hari besar keagamaannya,” katanya.
Ina mengatakan kunjungan warganya tidak dibatasi, tetapi pembelian barangnya dibatasi, khususnya beras SPHP minimal dua bungkus saja.
“Khusus untuk beras SPHP kita jual Rp 53.000/5 kg. Kemudian beras premium Rp 75.000/5 kg atau Rp 15.000/kg. Terigu Rp 10.000/kg, dan pengadaan telur kita bermitra dengan para peternak yang ada di wilayah Banjaran dan Cimaung,” katanya.
Red. Tri.