REPORTASEJABAR.COM -Kota Bandung – Yoel Yosaphat S.T., Anggota DPRD Kota Bandung Komisi D, Menindaklanjjuti Kegiatan Reses Masa Sidang I Tahun 2023-2024 pada hari ke_4 tanggal 01 November 2023 di Cicendo.
Bro Yoel panggilan akrabnya, masalah sampah akhir-akhir ini jadi konsen masalah pemerintah Kota Bandung dan jajaran pihak terkait serta masyarakat Kota Bandung pada khususnya.
“Mengingat Kota Bandung mengalami masalah sampah yang nampaknya tak kunjung selesai,” ungkap Bro Yoel, Bandung, Rabu (15/11/23).
“Masalah sampah ini yang sampai sekarang belum selesai-selesai, maka waktu sehabis reses saya dan sahabat saya didatangi kembali warga yang ikut reses di salah satu Kecamatan Cicendo membahas masalah sampah tersebut,” terangnya.
Lanjut Bro Yoel, mengatakan bahwa masalah sampah harys ditindaklanjuti dengan mengadakan pelatihan, pengelolaqn hingga pemilahan sampah yang dimana pemilihan antara organik dan anorganik untuk lebih dimanfaatkan dan digunakan warga.
“Dimana sampah organik dan anorganik bisa diproses lagi menjadi bahan media tanam, anorganik diproses untuk media tanam pot atau tempatnya dan organik diproses untuk kompos dan pupuk tananam,” jelasnya.
Secara garis besar, perbedaan antara sampah organik dan anorganik terletak pada bagaimana sampah tersebut terurai. Untuk sampah organik, proses penguraian terjadi secara alamiah dan biologis, sedangkan sampah anorganik hanya bisa diurai dengan cara-cara tertentu, seperti didaur ulang.
Adapun yang termasuk sampah organik, antara lain sampah sisa makanan dan beberapa contoh sampah anorganik adalah kertas, kaleng, dan juga plastik. Idealnya, kedua jenis sampah ini harus dipisahkan agar cara pengolahan sampah organik dan anorganik yang Anda lakukan nantinya jadi lebih mudah untuk dikelola.
“Pelatihan sampah juga agar sampah tidak berbau sehingga bisa diproses lebih mudah. Kami juga bekerja sama dengan bank sampah setempat, supaya sampah anorganik seperti kertas, pelastik, botol dan lainnya bisa diproses menjadi tambahan penghasilan buat warga,” tambahnya.
“Dan dengan organik bisa menjadi bahan tambahan untuk diproses menjadi pupuk berbentuk kapsul, tablet dan dedak untuk suplemen menanam tanaman pangan yang bisa berguna buat keperluan warga,” tutur Bro Yoel.
Bro Yoel menjelaskan, sehingga bahan sampah organik dan anorganik yang tadinya jadi masalah ini bisa berkurang dan terus sedikit-sedikit menjadi mengurangi masalah-masalah yang ada dan sedang dihadapi masyarakat Kota Bandung.
“Sampah anorganik dan organik harus dioptimalkan pengelolaannya di masyarakat. Pemerintah, Pemkot Kota Bandung bagaimana program Kang Pisman terus diberdayakan ditengah-tengah masyarakat Kota Bandung, saya yakin masalah sampah bisa teratasi,” pungkasnya.
Red