
Reportasejabar.com -KAB. BANDUNG – Bupati Bandung Dadang Supriatna menghadiri Tausiyah Agama dan Shilaturahim Keluarga Besar Nahdlatul Ulama (NU) se-Kecamatan Paseh dalam rangka Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1447 H Tahun 2025 di Masjid Besar Paseh Kabupaten Bandung, Sabtu (27/9/2025). Kegiatan ini diinisiasi oleh MWC NU Kecamatan Paseh.
Bupati Bandung mengatakan bahwa para ulama, khususnya dari kalangan Nahdlatul Ulama sangat berperan dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.
“Peranan Nahdlatul Ulama, saat itu meminta kepada Soekarno-Hatta untuk membacakan proklamasi. Maka salah satu organisasi Islam yang ikut berperan dalam Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah Nahdlatul Ulama. Setelah itu Muhammadiyah,” kata Kang DS, sapaan akrab Bupati Dadang Supriatna dalam sambutannya.
Ia mengucapkan syukur alhamdulillah, karena di Kabupaten Bandung mayoritas ormas Islam Nahdlatul Ulama mencapai 56 persen, maka setiap kegiatan-kegiatan terutama hari besar keagamaan di antaranya Maulid Nabi Muhammad SAW selalu dilaksanakan peringatan.
“Mudah-mudahan tidak hanya memperingati saja, tetapi bisa mengimplementasikan apa yang menjadi isi kandungan dalam memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Di antaranya kehidupan sosial, karena Rasulullah SAW sudah mencontohkan kepada umatnya dalam sebuah riwayat bahwa Rasulullah SAW yang telah memberikan teladan kepada umatnya. Di antaranya saling hormat dengan sesama, dan tidak memiliki dendam di dalam hati dengan siapapun,” tuturnya.
Kang DS berharap dalam kehidupan sehari-hari di Kabupaten Bandung, terutama di Kecamatan Paseh bisa mencontoh teladan Rasulullah SAW. Ia pun turut meyakini dan insya Allah di Kecamatan Paseh banyak kiai dan alim ulama, sehingga bisa tercipta kondisi lingkungan yang aman dan kondusif tidak ada hal-hal yang tidak diharapkan.
Bupati Bedas sangat tidak berharap dalam kondisi kehidupan sosial ada warga yang mengakhiri hidup dengan cara bunuh diri dan mencoba melakukan bunuh diri.
Untuk itu, ia mengajak kepada semua pihak maupun masyarakat untuk sama-sama meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Lebih lanjut Kang DS mengutarakan bahwa ada empat sehat, yaitu pertama sehat secara fisik. Makanya, kegiatan olahraga di masyarakat dilaksanakan secara rutin. Ia berharap kepada para kepala desa untuk membantu dalam berbagai kegiatan olahraga supaya masyarakatnya sehat secara fisik.
“Dalam konteks asupan makanan juga harus yang bergizi. Apalagi saat ini ada program makan bergizi gratis (MBG). Di Kabupaten Bandung, sasaran penerima manfaatnya kurang lebih 2,63 juta jiwa dari program Pak Presiden terkait MBG ini,” ujarnya.
Setelah diskusi dengan Kepala Desa Drawati Kecamatan Paseh, Kang DS menyebutkan ada salah satu lokasi cukup jauh, yaitu Kampung Legok Pego.
“Ini juga sama salah satu sasaran yang harus diprioritaskan. Kampung Legok Pego ini jauh dari perkotaan yang ada di Kecamatan Paseh,” katanya.
Dikatakannya, sehat secara fisik tak hanya makanan dan olahraga saja. Termasuk rumah, katanya, selama 3,5 tahun menjabat Bupati Bandung sudah menyelesaikan 29.327 unit rumah tidak layak huni menjadi rumah layak huni se-Kabupaten Bandung.
“Sekarang tinggal 10.000 unit lagi,” ucapnya.
Sehat secara fisik, lanjutnya, ketersediaan air minum. Di Kecamatan Paseh ada yang membutuhkan air minum segera diusulkan. Dengan harapan penyediaan air bersih atau air minum ada di perkampungan masing-masing.
“Sehat secara fisik, termasuk lingkungan dalam pengelolaan persampahan.
Sampah dikelola di tingkat RW, desa hingga tingkat kecamatan,” katanya.
Yang mempengaruhi sehat secara fisik, kata Kang DS, di antaranya sarana prasarana kesehatan, puskesmas, dan rumah sakit. Ia berharap RSUD Majalaya bermanfaat bagi masyarakat di Kecamatan Paseh dan sekitarnya.
Kang DS pun menyatakan kesiapannya untuk membantu masyarakat yang menjalani perawatan kesehatan di rumah sakit.
“Apabila pasien itu tidak punya anggaran, saya siap untuk membantu dengan harapan pasien itu sehat kembali,” ujarnya.
Lebih lanjut Kang DS mengatakan, kedua sehat secara mental. Tempatnya adalah masjid, madrasah. Karena terjadi bunuh diri karena kurang iman. Untuk itu, ia mengajak kepada semua pihak untuk menghormati dan memuliakan para kiai, ulama dan guru ngaji.
“Sehingga program Pemerintah Kabupaten Bandung sudah memberikan perhatian kepada guru ngaji dengan menganggarkan sebesar Rp 109 miliar per tahun. Ini untuk memberikan perhatian kepada guru ngaji se-Kabupaten Bandung. Ini bentuk untuk bagaimana meningkatkan kualitas mental spiritual,” tuturnya.
Ia atas nama Pemkab Bandung turut memberikan apreasiasi dan mengucapkan terima kasih kepada ahli waris yang sudah mewakafkan lokasi pembangunan Masjid Besar Paseh. Bupati berencana memberikan bantuan sebesar Rp 250 juta untuk pembangunan atau rehab Masjid Besar Paseh tersebut.
Ketiga, kata Kang DS, sehat secara sosial, karena manusia hidup tidak bisa sendirian. Ia menitipkan kepada para kepala desa untuk meningkatkan siskamling untuk meminimalisir persoalan sosial ekonomi masyarakat.
“Jangan sampai ada warga yang tidak makan. Itu yang harus diperhatikan, dan kita harus peka terhadap tetangga yang ada di sekitar,” ucapnya.
Keempat, katanya, sehat secara finansial atau sehat secara pesak. Maka Pemkab Bandung membuat program menciptakan 10.000 lapangan usaha dan lapangan kerja untuk masyarakat Kabupaten Bandung.
“Sekarang ada program MBG dengan anggaran kurang lebih Rp 5 triliun per tahun. Kalau kita cerdas menangkap peluang ini, PKK bisa jadi pengusaha. Bisa memasok ikan, ayam potong, telor, sayuran, pisang, dan buah-buahan,” tuturnya.
Ia pun mengajak kepada masyarakat Kabupaten Bandung untuk meningkatkan semangat dan bangkit dari keterpurukan supaya meningkatkan harkat derajat diri maupun keluarga masing-masing.
Red. Ts