Dugaan Korupsi Rp2,4 Miliar di Disdik Kuningan: APH dan Kadisdik Diduga Tutup Mata

REPORTASEJABAR.COM ‘Kuningan, Jawa Barat (GMOCT) 14 Juli 2025 –  Dugaan penyelewengan dana senilai Rp2,4 miliar di Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Kuningan kembali menghebohkan publik.  Dana yang seharusnya digunakan untuk kepentingan pendidikan ini raib tanpa kejelasan, sementara Aparat Penegak Hukum (APH) dan Kepala Dinas Pendidikan diduga menutup mata terhadap kasus ini. Informasi ini didapatkan GMOCT (Gabungan Media Online dan Cetak Ternama) dari media online Kabarsbi yang tergabung dalam GMOCT.

Bukti di lapangan menunjukkan Disdik mengetahui alur dana tersebut. Pembayaran hak Tenaga Harian Lepas (THL) yang sempat tertunda, kemudian dibayarkan, membuktikan dana telah dicairkan, namun tidak dialokasikan sesuai peruntukannya.  Hal ini menguatkan dugaan pengalihan dana untuk kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.

Bendahara Disdik yang sebelumnya dikabarkan akan memberikan penjelasan pasca ibadah haji, hingga kini justru bungkam dan menolak memberikan klarifikasi atau transparansi data kepada publik.  Sikap ini semakin memperkuat dugaan penyelewengan.

Kurangnya transparansi dan akuntabilitas menimbulkan keresahan masyarakat.  Dana tersebut seharusnya digunakan untuk meningkatkan kualitas pendidikan, bukan memperkaya oknum.  Hal ini melanggar Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, khususnya Pasal 49 ayat (1) yang mengatur alokasi minimal 20% APBN dan APBD untuk dana pendidikan.

Dugaan ini mengarah pada potensi tindak pidana korupsi, sebagaimana diatur dalam UU No. 20 Tahun 2001 jo UU No. 31 Tahun 1999 dan UU Nomor 1 Tahun 2023 tentang Perubahan atas UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.  Ancaman hukuman berat menanti pelaku, termasuk penjara seumur hidup dan denda miliaran rupiah.  Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik juga mewajibkan transparansi penggunaan anggaran.

Dengan bukti pembayaran gaji THL, semakin jelas bahwa dana Rp2,4 miliar tersebut tidak hilang, melainkan disalahgunakan.  Masyarakat menuntut kejelasan dan meminta APH untuk bertindak tegas.  Transparansi, akuntabilitas, dan penegakan hukum harus diprioritaskan untuk mengembalikan kepercayaan publik.

Di tengah tahun ajaran baru, masyarakat berharap Disdik Kuningan melakukan pembenahan internal dan memastikan hak-hak siswa, termasuk siswa PAUD dan siswa baru, terjamin secara adil dan transparan.  Jangan sampai proses penerimaan siswa, administrasi, dan fasilitas pendidikan dikomersialisasi.

Team/GMOCT
Editor:

About Author

Related Posts

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You Missed

Buka Musda IX Persistri, Kang DS Dorong Sinergi Program Ekonomi dan Pendidikan Karakter

  • By admin
  • Desember 25, 2025
  • 9 views
Buka Musda IX Persistri, Kang DS Dorong Sinergi Program Ekonomi dan Pendidikan Karakter

Pesan Presiden Prabowo kepada Kejaksaan: Jadilah Jaksa yang Berani dan Jujur

  • By admin
  • Desember 25, 2025
  • 11 views
Pesan Presiden Prabowo kepada Kejaksaan: Jadilah Jaksa yang Berani dan Jujur

Kang DS Ajak Umat Nasrani Berdoa agar Kabupaten Bandung Terhindar dari Bencana

  • By admin
  • Desember 25, 2025
  • 10 views
Kang DS Ajak Umat Nasrani Berdoa agar Kabupaten Bandung Terhindar dari Bencana

Ketua Umum Partai IBU Ucapkan Selamat Natal 2025 dan Sambut Tahun Baru 2026

  • By admin
  • Desember 25, 2025
  • 18 views
Ketua Umum Partai IBU Ucapkan Selamat Natal 2025 dan Sambut Tahun Baru 2026

Komisi III Minta Seluruh OPD Kompak Terlibat Benahi Persoalan Sampah

  • By admin
  • Desember 24, 2025
  • 19 views
Komisi III Minta Seluruh OPD Kompak Terlibat Benahi Persoalan Sampah

Dua Siswa Bintara Polri TA 2025 Raih Kelulusan Nilai Tertinggi di SPN Polda Jabar, Orang Tua Ucapkan Syukur dan Terima Kasih Kepada Kapolda Jabar

  • By admin
  • Desember 24, 2025
  • 15 views
Dua Siswa Bintara Polri TA 2025 Raih Kelulusan Nilai Tertinggi di SPN Polda Jabar, Orang Tua Ucapkan Syukur dan Terima Kasih Kepada Kapolda Jabar