
REPORTASEJABAR.COM -Kota Badung, Solidaritas pedagang pasara tradisional Kota Bandung menggelar aksi unjuk rasa yang dilaksanakan di pasar sederhana dan infektorat kota Bandung Senin., 02/6/2025.
Dalam tuntutannya perwakilan para pedagan penyampaian aspirasi dan “keberatan terkait rencana revitalisasi pasar dan pengelolaan Perumda Pasar. Keberatan utama utama para pedagang tentang Revitalisasi Pasar Ciroyom
Kami “menolak rencana revitalisasi Pasar Ciroyom karena harga yang dianggap terlalu tinggi (Rp 29 juta per meter), kewajiban membayar uang muka 30% dan melakukan booking, serta kurangnya transparansi dalam proses penetapan harga.Tuturnya.
Para pedagang meminta pembatalan rencana revitalisasi dan negosiasi ulang yang lebih adil dan transparan”.Ucapnya.
Revitalisasi Pasar Sederhana: Rencana revitalisasi pasar sederhana juga ditolak karena dianggap belum matang dan persiapannya minim. dan Pedagang khawatir proyek ini tidak akan terlsana dengan baik..lanjut
Optimalisasi Pasar Suci: Pedagang mendesak agar Pasar Suci segera dioptimalkan. Mereka telah bertahun-tahun menempati tempat penampungan sementara dan menginginkan kondisi berdagang yang lebih layak.
Selain itu, pedagang juga menyampaikan keluhan umum terkait pengelolaan Perumda Pasar, meliputi

Kurang Transparan: Pedagang mempertanyakan transparansi keuangan Perumda, termasuk pendapatan dari retribusi, kerjasama pihak ketiga, dan lain-lain.
Para pedagang meminta audit independen untuk memastikan pengelolaan yang akuntabel
Beban Biaya Operasional: Biaya operasional Perumda yang tinggi dibebankan kepada pedagang,
Pedagang di Pasar Cicaheum mengeluhkan persaingan tidak sehat dengan pedagang kaki lima di terminal yang berdekatan.
Perbaikan Infrastruktur: Pedagang meminta perbaikan infrastruktur dan fasilitas pasar, terutama akses jalan dan perbaikan kerusakan akibat bencana alam.
Dulu.kunjungan Presiden Jokowi ke Pasar Cicahem harus Revitalisasi tapi.Peruda pasar tidak tidak.melaksanakan sampai sekarang.” Ucap. pedagang.
Perwakilan pedagang dari Pasar Ciroyom, Cicaheum, dan Andir menyatakan solidaritas dan berharap Walikota Bandung dapat meninjau kembali kebijakan revitalisasi pasar, melakukan audit menyeluruh terhadap Perumda Pasar, dan memberdayakan pedagang pasar tradisional.
Mereka menekankan pentingnya dialog dan transparansi dalam pengelolaan pasar untuk menciptakan kondisi berdagang yang lebih baik dan adil bagi semua pedagang di Kota Bandung.
Red.