REPORTASEJABAR.COM -Kab. Bandung – Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini menyantuni puluhan anak yatim saat kegiataan rutin Jumat Keliling (Jumling) ke-97 di Masjid Jami Al Islah Desa Tanjungwangi Kecamatan Pacet Kabupaten Bandung, Jumat (7/6/2024).

Mereka pun terlihat bahagia dan ceria saat Bupati Bandung Dadang Supriatna didampingi Camat Pacet Asep Susanto memberikan santunan sebagai bentuk perhatian dan kasih sayang kepada anak-anak generasi masa depan tersebut.

Pemberian santunan itu sebagai bentuk hadirnya umaro atau pemerintah di tengah-tengah masyarakat.

Bupati Dadang Supriatna mengatakan melaksanakan Jumling ini bagian dari silaturahmi pemerintah dengan masyarakat di Desa Tanjungwangi Kecamatan Pacet.

“Hadirnya kami di tengah-tengah masyarakat untuk menyampaikan informasi terkait program kerja Pemkab Bandung, selama tiga tahun saya menjadi Bupati Bandung,” katanya di hadapan ratusan warga.

Dadang mengatakan selama tiga tahun menjadi Bupati Bandung, di antaranya sudah meluncurkan program insentif guru ngaji dengan sasaran 17.000 ustadz/ustadzah di Kabupaten Bandung.

“Program guru ngaji ini dengan anggaran Rp 109 miliar per tahun. Setiap guru ngaji mendapatkan insentif Rp 350.000/bulan ditambah BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Disaat meninggal dunia, ahli warisnya mendapatkan santunan Rp 42 juta. Jika keanggotaannya sudah tiga tahun berturut-turut, ahli warisnya mendapatkan beasiswa sebesar Rp 174 juta untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi,” tuturnya.

Kang DS, sapaan akrab Dadang Supriatna menyebutkan di Kecamatan Pacet sudah sekitar 1.500 guru ngaji yang sudah terakomodir.

“Para ustadz/ustadzah yang belum terakomodir, untuk dicatat dan diusulkan oleh Pak Camat,” harapnya.

Kang DS mengatakan peran guru ngaji sangat penting untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), yaitu anak-anak berkarakter dan berakhlakul karimah.

“Sebelum ada program guru ngaji, anak-anak yang bisa membaca Al-Qur’an itu sekitar 15 persen. Saat ini sudah mencapai 80 persen anak-anak sudah bisa baca Al-Qur’an,” jelasnya.

Untuk mencerdaskan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa, Kang DS sudah menggulirkan program Besti (Beasiswa Ti Bupati).

“Program Besti ini untuk anak-anak berprestasi. Minimal syaratnya hafal atau hafidz Al-Qur’an 1 juz. Pada tahun 2022 sebanyak 80 orang, tahun 2023 sebanyak 125 orang dan tahun 2024 ini sebanyak 250 orang dan tahun 2025 direncanakan 500 orang calon mahasiswa,” tuturnya.

Bupati Bedas mengatakan bahwa program Besti ini terkait dengan persiapan menghadapi Indonesia Emas tahun 2045.

“Berharap para penerima manfaat program Besti itu menjadi pemimpin masa depan,” harapnya.

Kang DS pun mensosialisasikan capaian Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Bandung sebesar Rp 1,3 triliun, sebelumnya Rp 960 miliar. Begitu juga capaian peningkatan APBD Kabupaten Bandung mencapai Rp 7,4 triliun, sebelumnya Rp 4,6 triliun.

Lebih lanjut Kang DS mensosialisasikan bahwa Pemkab Bandung sudah memberikan hibah puluhan miliar untuk para petani di Kabupaten Bandung. Pemerintah memberikan perhatian kepada para petani karena peranan petani sangat luar biasa.

“Pakaian yang dipakai oleh kita sehari-hari hasil dari para petani. Untuk itu, sekitar 87.000 petani di Kabupaten Bandung akan mendapatkan hibah,” ujarnya.

Kang DS juga berharap kepada masyarakat untuk memanfaatkan kehadiran Rumah Sakit Umum Desa (RSUD) Bedas di Kecamatan Kertasari.

“Hadirnya rumah sakit di Kertasari untuk mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,” harapnya. (Red).

By admin

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *