REPORTASEJABAR.COM -Kota Cimahi, – Pangdam III/Siliwangi Mayjen TNI Erwin Djatniko menerima satu paket Mesin Pengeboran Air dari PT Arkarega yang dilaksanakan di Kompi Bantuan Yonzipur 3/YW, Jl. Kalidam Dalam I No.123, Karangmekar, Kec. Cimahi Tengah, Kota Cimahi, Rabu (18/10/2023).
Pangdam III/Slw bersama Bapak Christian Wibisono selaku Direktur PT Arkarega melakukan penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) penerimaan Mesin Pengeboran Air, dilanjutkan dengan penyerahan barang secara simbolis berupa Mata Bor dari Direktur PT Arkarega kepada Pangdam III/Slw.
Direktur PT Arkarega mengucapkan terima kasih kepada Pangdam III/Slw yang telah memberikan kesempatan bagi perusahaannya untuk turut serta membantu memberikan solusi terhadap salah satu permasalahan masyarakat dalam menghadapi kemarau panjang.
“Saya berharap alat yang diberikan dapat bermanfaat bagi masyarakat Jawa Barat, khususnya warga yang saat ini kesulitan memperoleh akses air bersih,” ucap Direktur PT Arkarega.
Hingga saat ini, seluruh satuan jajaran Kodam III/Slw terus berupaya untuk membantu memberikan solusi terhadap kesulitan masyarakat Jawa Barat dan Banten. Bekerjasama dengan mitra dari PT. Arkarega tersebut, Kodam III/Slw membantu mengurai persoalan utama masyarakat saat ini dalam penyediaan akses air yang layak pakai.
“Mesin Pengeboran Air ini memang kami siapkan untuk membantu masyarakat Jawa Barat dalam penyediaan air yang layak pakai, baik untuk konsumsi maupun untuk keperluan lainnya seperti pertanian”, ungkap Pangdam.
Mayjen TNI Erwin Djatniko menjelaskan bahwa akibat dampak dari El Nino di Indonesia khususnya di Jawa Barat, banyak masyarakat yang mengeluh kesulitan mendapatkan air bersih. Sehingga jajarannya terus berupaya membantu meringankan beban masyarakat tersebut.
Diharapkan Mesin Pengeboran Air Kodam III/Slw secepatnya dapat bergerak ke wilayah Indramayu untuk beroperasi sebagai titik awal pengeboran. Hal itu dilakukan mengingat wilayah Indramayu merupakan lumbung pangan nasional sebagai penghasil produksi padi terbesar di Jawa Barat dengan luas baku areal sawah sekitar 116.000 Hektar. Nantinya, alat akan terus bergeser ke wilayah lain di Jawa Barat yang memerlukan.
Bimbingan Teknis (Bimtek) tentang operasional Mesin Pengeboran Air langsung diberikan kepada personel yang akan menjadi kru alat tersebut. Bimtek dilaksanakan selama dua hari, dengan harapan seluruh personel mahir dalam menggunakan peralatan sehingga pada akhir minggu ini dapat operasional.
Pada kesempatan itu juga Pangdam menyaksikan sosialisasi secara praktek di lapangan tentang cara menentukan titik air dengan narasumber Bapak Dani yang merupakan pakar Geolistrik dan Bapak Tegar salah satu teknisi konstruksi dibidang pengeboran.
Mesin bor Rig Diesel 100 mempunyai keunggulan dalam perawatan dan pemasangan cassing yang mudah, memiliki kemampuan melakukan pengeboran sampai kedalaman 120 meter dengan putaran mesin bolak-balik, waktu pengeboran lebih cepat dengan mata bor Corring serta mesin menggunakan kopling agar dapat dihentakkan apabila mata bor terjepit. (Pendam III/Siliwangi).