KAB. BANDUNG, Reportasejabar.com -Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung dengan melibatkan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) melaksanakan kegiatan pagelaran seni budaya “Harmoni Budaya Bedas” dengan tema “Merajut Budaya untuk Pulih Bersama dan Bangkit Kembali” di Desa Wargaluyu Kecamatan Arjasari Kabupaten Bandung, Minggu (28/12/2025).
Kegiatan yang diinisiasi oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Bandung ini turut dilaksanakan trauma healing kebudayaan, pemberian bantuan, penyerahan administrasi kependudukan berupa KTP, Kartu Keluarga, dan kartu kematian kepada warga korban bencana longsor di Kampung Condong Desa Wargaluyu.
Pada rangkaian Pagelaran Seni Budaya Harmoni Budaya Bedas itu juga turut dilaksanakan senam Bedas, seni budaya wayang golek atraktif, kreasi budaya menari bersama, kaulinan barudak, angklung interaktif dan kegiatan lainnya. Selain itu dilaksanakan pula gerakan penanaman pohon di kawasan longsor Arjasari tersebut.
Pagelaran Harmoni Budaya Bedas itu dibuka langsung oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana mewakili Bupati Bandung Dadang Supriatna.
Pada kesempatan itu turut hadir sejumlah kepala dinas, para camat, jajaran Forkopimcam Arjasari, kepala desa setempat dan tokoh masyarakat, seniman, budayawan, dan para pihak lainnya.
Bupati Bandung Dadang Supriatna atau Kang DS melalui Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Cakra Amiyana mengungkapkan kejadian bencana yang terjadi di Indonesia, bukan hanya terjadi Kabupaten Bandung saja. Melainkan terjadi pula di beberapa wilayah lainnya, seperti di Sumatra Utara, DI Aceh dan Sumatra Barat.
“Bencana alam yang terjadi di beberapa wilayah itu termasuk bencana alam yang sangat besar,” ucap Cakra Amiyana dalam sambutannya.
Selain memiliki keindahan alam, Cakra Amiyana menegaskan, Kabupaten Bandung ini merupakan wilayah yang mempunyai potensi risiko bencana cukup tinggi.
“Harus kita waspadai. Yang penting bagaimana kita bisa menyeimbangkan kondisi lingkungan ini dengan kondisi perekonomian. Jangan sampai kondisi ekonomi mengganggu keberlanjutan lingkungan hidup,” ujarnya.
Demikian juga di Kecamatan Arjasari ini, lanjut Cakra Amiyana, beberapa waktu lalu ada kejadian bencana longsor dan menyebabkan tiga korban meninggal akibat tertimbun longsor.
Ia mengungkapkan dengan adanya bencana longsor itu menjadi pembelajaran bagi semua pihak, bahwa kedepan harus lebih waspada dan lebih antisipatif dalam menanggulangi kejadian bencana.
“Setelah kejadian bencana ini, kita harus melakukan trauma healing kepada warga yang terdampak bencana longsor tersebut,” ujarnya.
Cakra Amiyana mengucapkan rasa empati dan keprihatinan yang mendalam kepada seluruh warga yang terdampak bencana longsor Arjasari tersebut.
“Kami mendoakan kepada keluarganya diberikan kekuatan, ketabahan dan berharap segera pulih, baik secara fisik maupun psikologis,” katanya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar agar lebih cepat dalam proses pemulihan.
“Kita saling menguatkan dan saling menopang dalam menghadapi cobaan,” ujarnya.
Lebih lanjut Cakra Amiyana mengatakan turut disampaikan pesan-pesan edukasi kebencanaan, selain mengajak kepada banyak pihak untuk menumbuhkan suasana yang hangat dan penuh harapan.
“Terutama warga yang terdampak bencana longsor yang membutuhkan perhatian dan penguatan secara profesional,” ucapnya.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh perangkat daerah atau kepala dinas, seniman, budayawan, relawan serta komunitas yang telah bersinergi menghadirkan kegiatan ini. Termasuk komunitas lingkungan yang peduli dalam upaya pemulihan pascabencana longsor Arjasari tersebut.
Pemkab Bandung terus berupaya untuk memberikan perhatian kepada warga yang terdampak longsor, mulai dari trauma healing, pemberian bantuan sosial, hingga memberikan layanan administrasi kependudukan.
“Sebanyak 28 kepala keluarga yang terdampak longsor Arjasari mendapatkan bantuan sewa rumah selama tiga bulan. Kita juga melakukan assessment terhadap semua hal, di antaranya kondisi rumah maupun kondisi fasilitas sosial dan fasilitas umum yang ada di kawasan tersebut,” tuturnya.
Cakra Amiyana mengajak kepada masyarakat Kabupaten Bandung untuk sama-sama menjaga keseimbangan lingkungan alam yang harus dirawat. Yaitu melalui gerakan penanaman pohon, dengan melibatkan Dinas Pertanian dan Dinas Lingkungan Hidup.
“Menjaga lingkungan adalah tanggung jawab bersama. Tidak hanya pemerintah, tapi juga masyarakat, lembaga pendidikan maupun komunitas lainnya,” katanya.
Ia mengatakan pemerintah hadir di tengah masyarakat untuk saling menguatkan, saling peduli dan saling membantu.
“Semoga melalui kegiatan ini tumbuh semangat baru untuk bangkit, pulih dan membangun Kabupaten Bandung yang lebih BEDAS (Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera),” pungkasnya. (Ts)





