KABUPATEN BANDUNG Reportasejabar.com – Bupati Bandung, Dadang Supriatna menerima audiensi dari delegasi BRAC International di Kantor Bupati Bandung, Soreang, Senin (27/10/2025) pagi.
Kunjungan ini dilakukan karena BRAC International menilai Pemerintah Kabupaten Bandung berhasil dalam upaya penanggulangan kemiskinan melalui berbagai program, di antaranya Kelompok Usaha Bersama (KUBE), rehabilitasi rumah tidak layak huni (Rutilahu), serta program pemberdayaan sosial lainnya.
BRAC International merupakan organisasi pembangunan non-pemerintah terbesar di dunia, didirikan di Bangladesh oleh Sir Fazle Hasan Abed. Organisasi ini berfokus pada pemberdayaan masyarakat yang hidup dalam kemiskinan, penyakit, dan ketidakadilan sosial melalui pendekatan terukur yang menggabungkan pembangunan sosial dengan solusi berbasis pasar, termasuk microfinance dan kewirausahaan sosial, untuk mengatasi kemiskinan.
Perwakilan BRAC International menyampaikan, saat ini lembaganya telah bekerja sama dengan enam negara, termasuk Indonesia dan India dalam mengembangkan model graduasi berbasis kolaborasi pemerintah dan lembaga sosial untuk pengentasan kemiskinan.
Ke depan, akan dilakukan pertukaran perwakilan antara Pemkab Bandung dan BRAC International sebagai bagian dari program pembelajaran bersama. Pada akhir November mendatang, delegasi Pemkab Bandung dijadwalkan berkunjung ke India, tepatnya di Negara Bagian Maharashtra. Jika tidak ada perubahan, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Bandung, Ningning Hendasah akan mewakili Pemkab Bandung dalam kunjungan tersebut.
Bupati Dadang Supriatna menyampaikan bahwa Kabupaten Bandung saat ini menempati peringkat pertama di Jawa Barat dan peringkat ke-10 nasional dalam pengendalian inflasi.
Ia menambahkan, sejumlah program nasional turut mendukung upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satunya program Makanan Bergizi Gratis (MBG) bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
“Program ini masih terus dikembangkan karena secara nasional terdapat sekitar 83 juta jiwa yang menjadi sasaran penerima manfaat MBG,” ungkapnya.
Selain itu, Pemkab Bandung juga tengah menjalankan program Sekolah Rakyat yang kini menampung sekitar 150 siswa di Gedung Eks KONI Kabupaten Bandung, Jalak Harupat, Kutawaringin. Para siswa tinggal di Asrama Atlet dan mendapatkan fasilitas pendidikan serta makan gratis. Setelah lulus, mereka berkesempatan melanjutkan kuliah, sementara orang tua mereka memperoleh jaminan tempat tinggal, pelatihan keterampilan, dan kesempatan kerja.
Kang DS, sapaan akrab Bupati Bandung tersebut menegaskan, Pemkab Bandung juga memiliki program bantuan perbaikan rumah senilai Rp50 juta per keluarga untuk meningkatkan kualitas tempat tinggal masyarakat.
“Fokus kami bukan hanya memberi bantuan, tapi menumbuhkan semangat, motivasi, dan inovasi agar masyarakat bisa bangkit dan produktif. Kalau hanya diberi bantuan tanpa kemandirian, mereka akan terus bergantung. Tapi kalau kita dorong untuk produktif, mereka bisa punya penghasilan rutin dan daya beli meningkat,” tegasnya.
Ia menambahkan, dalam tiga tahun terakhir, daya beli masyarakat Kabupaten Bandung meningkat dari Rp9 juta menjadi Rp12 juta per kapita.
“Rata-rata saat ini daya beli masyarakat kita sudah mencapai Rp12 juta per kapita,” ujarnya.
(Sumber: Diskominfo Kabupaten Bandung)
Editor/Tri







