
REPORTASEJABAR.COM -Bandung, Menurut isu yang beredar di masyarakat luas. Kantor ATR/BPN Kota Bandung untuk pelayanan terhadap masyarakat cuma mampu melayani 7 sampai 10 Orang per loket, dan dikeluhkan warga, Selasa (03/06/2025)
Humas ATR/BPN Mahardika (Dika) dan staff lainnya tak menampik, menurutnya, “ya itu benar karena setiap tamu yang hadir itu membawa berkas ke loket tersebut lebih dari 5 berkas, ada yang sepuluh bahkan lebih, “ucapnya.
Kalau satu orang konsumen yang hadir membawa lebih dari 5 berkas selama jam kerja berarti dalam satu loket kami mengerjakan lebih dari 50 berkas satu loket, dan loket tersebut juga untuk yang sudah biasa atau yang sudah langganan seperti. Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) dan para asisten notaris.
“Maka dari itu kami batasi untuk loket para pekerja PPAT atau Notaris dan asistennya, “jelas dika.

Bisa kita liat langsung, untuk pengurusan sertifikat tanah perorangan atau masyarakat ada loket tersendiri dan langsung di layani, kami membatasi pengurusan berkas oleh pihak notaris, “ungkap dika.
Sangat disayangkan Humas ATR/BPN Kota Bandung tak mampu menjawab dan menjelaskan perihal SOP masing-masing loket dalam pengurusan berkas pemohon. Hal tersebut membuat BPN Kota Bandung di bawah Kementerian ATR/BPN seakan tidak profesional dalam bekerja.
Tak sedikit masyarakat yang bertanya bahkan kebingungan dalam hal pengurusan berkas tanah di kantor BPN Kota Bandung, pasalnya demi mendapatkan antrian nomer juga bisa harus rela menunggu sejak pagi buta. Meski pihak BPN menampiknya.
Dika menjelaskan, “terkait SOP BPN Kota Bandung harus ada yang berkompeten dalam menjelaskan atau bisa langsung ke Kepala Kantor Pertanahan, nanti akan kami sampaikan untuk waktunya, biar kita akan segera hubungi dan jadwalkan, “janjinya.
Namun dua bulan berlalu tak kunjung ada penjelasan, bahkan banyak beralasan yang tak masuk akal. Tak hayal BPN Kota Bandung sempat viral yang Diduga Sarang Mafia Tanah dan banyak modus terselubung tanpa transparansi yang jelas.
Jawaban Humas BPN Kota Bandung dinilai landai dan terkesan tak masuk akal, “masih menunggu konfirmasi dari Pimpinan karena Ibu kepala sedang Naik Haji jadi PLH kepala kantor nya baru menjabat satu hari di sini kang, Ini akan di koordinasikan dengan beliau, “jawabnya.
Dianggap kurang profesional dalam bekerja yang domainnya pelayanan publik, terkesan pejabat ATR/BPN Kota Bandung minim dan kaku memberikan informasi pasti. Bahkan ngambang dan hanya janji-janji palsu belaka. (Red)