
REPORTASEJABAR.COM – Kab Bandung -Belum tujuh bulan, tembok penahan tanah (TPT) yàng ambruk (5/4) di samping SMP Negeri 4 Kabupaten Bandung yang diduga Kualitas pengerjaan yang buruk dan terkesan asal-asalan menimbulkan kekhawatiran serius atas potensi bahaya yang mengancam keselamatan siswa dan warga sekolah, terutama mengingat lokasi TPT yang berdekatan dengan ruang laboratorium Teknologi Informasi.
Hingga saat ini, Senin (26/5/2025) belum ada tindakan perbaikan yang dilakukan Disdik Kab. Bandung dan yang bertanggung jawab pengerjaan nya oleh CV Tanjungsari 3.
Kecurigaan semakin menguat CV Tanjungsari 3 yang pengerjaan TPT tersebut, sangat misterius: Alamat kantor CV tersebut, hanya sebuah rumah dan warung, tanpa plang nama perusahaan dan menimbulkan pertanyaan besar mengenai legalitas dan kredibilitas perusahaan tersebut.

dugaan semakin kuat dari Dodi (suami pemilik CV) dan Bili (pihak yang diduga bertanggung jawab) yang saling melempar tanggung jawab, serta pernyataan Bili untuk berkoordinasi dengan Disdik yang hingga kini belum membuahkan hasil, menimbulkan kecurigaan akan upaya penggelapan fakta.
Ditambah Kesaksian seorang pegawai yang mengaku hanya menjalankan perintah Bili dan menyebut nilai “tender seratus juta lebih, hampir sama dengan SMPN 3 cimenyan”.katanya.
Semakin memperkuat dugaan adanya penyimpangan dalam proses pengadaan proyek tersrbut
Segala upaya untuk menghubungi Kepala Dinas Pendidikan, baik secara langsung maupun melalui WhatsApp, menemui jalan buntu, semakin memperkuat kesan kurangnya komitmen Disdik dalam menangani masalah ini
Diduga kuat .Disdik Kab Bandung tutup mata dan mengabaikan potensi bahaya ini, menunjukkan ketidakpedulian yang memprihatinkan terhadap keselamatan siswa. (Tim/ Red)